Sabtu, 26 Februari 2011

Makalah Linguistik





BAB II
Pembahasan
1.     Ferdinand de Saussure (1857-1913)
       Pandangan Saussure mengenai bahasa dapat kita ketahui dari buku Cours de Linguistique Generale yang diterbitkan pada tahun 1916 sesudah Saussure meninggal dunia, dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rahayu S. Hidayat dan diterbitkan oleh Charles Bally dan Albert Sechehay. Saussure sering dianggap sebagai pelopor linguistik modern , pandangannya itu dapat diringkas dalam bentuk-bentuk kotomi yaitu :
1)      Telaah Diakronis dan telaah Sinkronis, yaitu bahasa dapat dipelajari dari waktu ke waktu pada waktu tertentu.
2)      Langue dan Parole
Langue adalah keseluruhan sistem tanda yang merupakan produk yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Sedangkan, parole adalah pemakaian langue oleh tiap-tiap anggota masyarakat. Objek linguistik tidak lain adalah langue, sedangkan untuk mengkaji langue kita melakukannya melalui parole.
3)      Signifiant dan Signifie
Signifi adalah pengertian atau pesan makna yang ada dalam pikiran kita. Signiafiant dan signifie keduanya berhubungan erat yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hubungan signifiant dan signifie bersifat arbitrer dan bersifat limier.
4)    Hubungan Sintagmatik dan Hubungan Paradigmatik
Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan. Unsur-unsur itu tersusun secara beraturan sehingga bersifat linier. Hubungan sintagmatik ini terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis.

2.     Vilem Mathesius (1882-1945)
            Vilem Mathesius ini menemukan sebuah aliran yang disebut Aliran Praha yang mencakup fonologi, morfologi, dan sintaksis. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa. Morfologi adalah ilmu bahasa yang menyelidiki seluk-beluk pembentukan kata. Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang kata kalimat.



3.     Louis Hjelmslev (1899-1965)
       Nama Louis Hjelmslev menjadi sangat terkenal dalam linguistik karena usahanya dalam membuat ilmu bahasa menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri yang memberikan struktur khas bahasa dan yang menganggap bahasa tidak sebagai bagian dari gejala psikologis, gejala sosial, atau gejala non bahasa lainnya.
Hjelmslev menganggap bahasa mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi. Tiap-tiap segi mengandung forma dan substansi hingga kita memperoleh :
1)      Forma ekspresi
2)      Substansi ekspresi
3)      Forma isi
4)      Substansi isi
       Seperti juga halnya dengan Saussure, Hjelmslev mengakui adanya hubungan sintagmatik dan hubungan asosiatif (yang disebutnya sebagai hubungan paradigmatik)

4.     Jhon R. Firth (1890-1960) dan M. A. K. Halliday
       Firth berpendapat bahwa telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur harus dikaji dalam konteks situasinya. Konteks situasi adalah bidang hubungan, yaitu hubungan antara orang-orang yang berperan dalam masyarakat, kata-kata yang mereka ungkapkan, dan hal-hal lainnya yang berhubungan. Catatan yang dikembangkan oleh Firth dikenal dengan nama prosodi yang merupakan suatu teknik untuk menentukan arti pada tataran fonotis leksikal situasional dan dramatikal. Teori Firth mengenal bahasa dan selanjutnya dikembangkan oleh Halliday. Teori Halliday dikenal dengan nama Neo-Firthian linguistics atau Scale and category linguistics.

5.     Leonard Bloomfield (1887-1949)
       Leonard Bloomfield adalah linguis yang sangat berpengaruh pada tahun 1930-an sampai tahun 1950-an, khususnya di Amerika Serikat.
6.     Kenneth L. Pike (1912-2000)
       Kenneth L. Pike adalah penganjur teori tagmemik. Ia tidak membatasi teorinya untuk pemerian bahasa saja, tetapi juga untuk pemerian kebudayaan.
7.     Noam Chomsky (lahir 1928)
       Noam Chomsky memperkenalkan tata bahasa transformasi yang dapat menjelaskan struktur bahasa secara eksplisit dan teliti melalui “Kaidah tulis kembali.”
8.     W. J. S. Poerwadarminta
       W. J. S. Poerwadarminta sering disebut Bapak kamus Indonesia. Kamus yang paling terkenal adalah Kamus Umum Bahasa Indonesia yang terbit pada tahun 1989.










 


DAFTAR PUSTAKA

Aitchison, J. 2003. Linguistics. London : Hodder & Stoughton Ltd.
Appignanesi, R. (ed.). 1996. Chomsky for Beginners. Cambridge : Icon Books Ltd.
Atkinson, M. 1996. “Generative Grammar: The Minimalist Program”. Dalam K. Brown dan J. Miller, Concise Encyclopedia of Syntatic Theoris (1996: 137-147)
Barsky, R. 2003. Noam Chomsky: A File of Dissent. http://cognet.mit.edu/library/books.chomsky
Bolinger, D. 1957. Aspect of Language. New York: Harcourt Brace Jovanivich, Inc.
Brown, K. Dan J. Miller (ed.). 1996. Concis Encycloppedia of Syntactic Theories. Oxford: Pergamon.
Cobley P.(ed).2001. Semiotics and Linguistics. London: Reutledge.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar