Rabu, 09 Maret 2011

ASAL USUL AGAMA HINDU

Asal-usul Agama Hindu

Apakah Anda sudah mengenal asal-usul agama Hindu? Hindu adalah agama paling purba yang masih eksis hingga hari ini. Diperkirakan, agama ini muncul pada 3102 SM-1300 SM, jauh lebih tua dibanding agama Kristen maupun Islam. Agama ini merupakan perkembangkan lebih lanjut dari agama Veda (Brahmanisme) yang menjadi kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya).
Banyak yang menganggap agama ini memuja banyak dewa atau politeisme. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Umat Hindu mempercayai Tuhan Yang Maha Esa dan tiada duanya. Filsafat Hindu meyakini bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), namun Ia mewujudkan diri kepada manusia dalam aneka bentuk.
Kini, populasi agama Hindu adalah terbesar ketiga setelah agama Kristen dan Islam. Mayoritas penganutnya berada di India dengan populasi hampir 90% dari total jumlah penduduknya.
Saat kerajaan Majapahit mencapai zaman keemasan dan menguasai hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, agama Hindu tersebar dengan pesat. Namun, pascakeruntuhan Majapahit, agama ini tergusur oleh agama Islam dan Kristen. Meskipun demikian, kita masih bisa menemukan populasi umat Hindu di Pulau Bali, Lombok, dan sebagian di Pulau Jawa.
Keyakinan Agama Hindu
Hindu meyakini dan mempercayai 5 hal yang disebut Pancasradha seperti berikut ini.
  1. Widhi tattwa. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan segala unsur-unsurnya.
  2. Atma tattwa. Percaya bahwa setiap makhluk memiliki jiwa.
  3. Karmaphala tattwa. Percaya akan adanya hukum karma (sebab-akibat) pada setiap perbuatan.
  4. Purnarbhava tattwa. Percaya akan adanya reinkarnasi (kelahiran kembali).
  5. Moksa tattwa. Percaya bahwa tujuan akhir dan tertinggi manusia adalah mencapai kebahagian.
Agama ini dinamakan Hindu karena berkembang pertama kali di lembah sungai Shindu, India. Dari kata Shindu itulah, kemudian muncul nama Hindu. Kitab suci agama Hindu disebut Weda, yaitu kumpulan ajaran yang ditulis oleh para Rsi yang menerima wahyu dari Hyang Widhi (Tuhan).
Masuknya Hindu ke Nusantara
Jika kita melihat kembali sejarah, terdapat banyak versi yang menjelaskan bagaimana agama Hindu masuk ke Nusantara. Salah satu buktinya bisa dilihat dari data peninggalan sejarah berupa prasasti-prasasti yang ditemukan di Jawa, seperti parasati Dinoyo (Jawa Timur), prasati Porong (Jawa Tengah), dan surat-surat lontar (dituliskan pada daun lontar) di Bali.
Di sana, dijelaskan adanya seorang tokoh Hindu bernama Rsi Agastya yang membawa Hindu dari India ke Indonesia. Kemudian, untuk memuliakan Rsi Agastya, beliau mendapat sebutan Agastya Yatra, yang berarti perjalanan suci yang dia lakukan dengan berani dan tidak mengenal kata kembali dalam pengabdiannya untuk Dharma.
Pengaruh Hindu dalam Sejarah Nusantara
Hindu memberi kontribusi luar biasa dalam sejarah perkembangan masyarakat Indonesia Kuno, khususnya membantu masyakarat kita keluar dari zaman prasejarahnya. Masuknya agama Hindu ke Indonesia merupakan kali pertama bangsa ini mengenal agama dan memuja Tuhan Yang Maha Esa dan belajar bahasa untuk membaca kitab suci Weda.
Masuknya Hindu ke Indonesia juga melatarbelakangi muculnya kerajaan-kerajaan pertama di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, Kanjuruan, dan Majapahit. Semua jejak sejarah tersebut tertuang indah dan abadi dalam prasasti-prasasti yang tersebar mulai dari Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Agama Hindu merupakan agama dan kepercayaan awal yang dikenal dan dipercayai oleh leluhur bangsa Indonesia. Bahkan, hingga sekarang, akulturasi budaya Hindu kuno masih banyak dijumpai di berbagai upacara adat Jawa.
Candi-candi pemujaan untuk dewa-dewa agama Hindu masih kokoh berdiri di pulau Jawa, seperti Candi Arjuna dan Candi Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Wonosobo, Candi Prambanan yang dihiasi dengan Arca Tri Murti di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyayakarta dengan Kelaten Jawa Tengah.

1 komentar: